Wednesday, September 21, 2011

“Mata Ikan” Di Telapak Kakiku Hilang Tanpa Obat

Terjadinya di awal tahun 2002, aku merasakan sedikit sakit di telapak kaki kiriku didaerah lipatan Jempol kaki. Sakitnya makin terasa saat aku naik tangga. Pertama kupikir pasti ada Duri atau benda asing yang menancap ke kulit kakiku, tapi setalah aku periksa ternyata bersih, tak ada duri atau benda asing yang menancap, tapi didaerah yang sakit terjadi PENEBALAN.
Hari demi hari berlalu dan aku merasakan sakit yang makin meningkat karena kulit di daerah yang sakit makin bertambah tebal !
Dua minggu berlalu, Penebalan mencapai kira-kira 10 mm. Dan kulihat bulatan warna kuning di pusat penebalan, “Pasti ada nanah di dalam !”  Pikirku dan  segera kuambil Cutter dengan pisau baru, setelah kulumuri Betadin, Kulit yang menebal,  kusayat selapis demi selapis dan tak ada nanah, tapi kakiku jadi nyaman dan tidak sakit untuk berjalan, “Aku sembuh” pikirku
Satu minggu pertama aku merasa normal, awal minggu kedua mulai terasa sakit dan ternyata kulitku sudah makin tebal lagi . Dan di minggu ketiga ketebalan menjadi kira kira 10 mm. lagi. Segera kuambil Cutter, dan kulakukan penyayatan seperti tiga minggu yang lalu.
Ternyata pengobatan dengan mengiris / menyayat kulit yang menebal tidak menghilangkan  “MATA IKAN” di kakiku, sehingga setiap tiga minggu aku harus melakukan Penyayatan untuk mengurangi sakit saat berjalan.
Sudah kira-kira 8 bulan aku mengidap “MATA IKAN” Dengan rutinitas menyayat kulit yang menebal setiap 3 Minggu, Rutinitas yang sangat tidak nyaman.
Suatu pagi aku membaca iklan obat tetes yang bisa menghilangkan “MATA IKAN”  Segera aku pergi ke sebuah Toko Obat di Mangga Besar untuk membelinya, dalam perjalanan pulang aku mampir ke kantor Rusdi temanku, yang 8 tahun yang lalu kena “MATA IKAN”  Dan sudah di operasi.
“MATA IKAN di kakiku belum sembuh, sudah dioperasi tapi timbul lagi” Katanya
“Seperti kamu, setiap 3 minggu aku punya rutinitas menyayat kulit  yang menebal” Tambahnya
Dengan lunglai aku pulang, obat yang kubeli di Mangga Besar kubuang di jalan Toll.  Apakah aku akan punya rutinitas setiap 3 minggu menyayat “MATA IKAN” di kakiku ?  TIDAK ! Aku harus melakukan sesuatu !!
Mulai hari itu aku biarkan “MATA IKAN” Tumbuh, Aku tidak mau memikirkan nya dan kuanggap Tidak Ada ! Aku berpegang teguh pada keyakinan “Self Healing, Biarkan Tubuh Kita Memperbaiki Dirinya Sendiri”
Satu Minggu berikutnya ketebalan “MATA IKAN” menjadi 20 mm. Dengan rasa sakit yang makin meningkat dan pada dua minggu berikut ketebalan menjadi 25 mm. Sakit sekali saat berjalan dan aku tidak perduli ! Di Minggu ke Enam ketebalan mencapai 30 mm (Kira-kira),  Bentuk “MATA IKAN” Mengkilat  dan Terang dengan warna kuning dibalik kulit yang tebal Terkesan ada Nanah yang banyak disitu. Di titik inilah Godaan untuk Menyayat  dan Mengiris Timbul karena juga dibarengi rasa sakit yang makin tak tertahankan,  dan aku Bergeming !
Dua minggu aku berperang melawan keinginan untuk menyayat dan mengiris “MATA IKAN” dan menahan rasa sakit yang luar biasa saat berjalan.  Prinsip tidak mengasihani diri sendiri kupertahankan !!.
Minggu ke 9 menjadi titik balik.  Di minggu ini rasa sakit secara drastis berkurang, “MATA IKAN” Yang sebelumnya mengkilat dan seakan ada Nanah, memudar dan layu, Minggu ke 10 warna kuning nanah nya menghitam dan makin kempis, aku tetap membiarkan dan tetap tak kusentuh.  Minggu ke 11 sudah kering total dan tak ada rasa sakit lagi, Tetap tak kusentuh !  Minggu ke 12  Bekas “MATA IKAN” terlepas dari kulit telapak kakiku, hanya berupa bulatan Diameter 20 mm. dengan ketebalan 2 mm berwarna hitam.
Terima Kasih wahai Tubuhku ! Engkau telah sukses memperbaiki dirimu sendiri ! Dan itu bisa terjadi karena Aku tidak melakukan apapun !
Cikupa, 18 Agustus 2011

No comments:

Post a Comment